Blended Learning Sebagai Model Pengajaran Abad Ke-21 - Sebenarnya apa sih blended learning itu?
Sebenarnya
apa sih blended learning itu?
Jika artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow akun www.dapodik.co.id ini. Karena akan menyajikan berita terbaru dan terpopuler di dunia pendidikan, terima kasih.
Dan,
bagaimana blended learning ini membantu kita dalam proses pengajaran?
Dari
asal katanya, blended learning atau program pengajaran yang
dipadukan. Di kita ada yang menyebutnya program pengajaran bauran atau
pengajaran terpadu. Apapun istilahnya, esensi dari blended learning adalah
mengkombinasikan antara pertemuan secara luring – atau pertemuan tatap muka –
dengan pertemuan daring yang menggunakan teknolgi. Lintas ruang, jarak dan
waktu.
Proses
ini tidak serta merta bisa kita sebut dengan blended
learning ketika
ada 2 elemen itu. Dua elemen itu baik yang luring dan daring harus diintegrasikan
dengan sangat baik sehingga menghadirkan aspek pedagogik yang berkesinambungan
antara satu dengan yang lainnya.
Konsepnya
sederhana. Ada hal-hal yang bisa kita sampaikan dengan platform daring
tapi ada juga memang perlu adanya pertemuan secara langsung.
Secara
esensi ada 3 hal yang perlu kita perhatikan saat akan
merancang program dengan blended learning.
Yang pertama,
program blended
learning ini harus memungkinkan terjadinya interaksi yang
positif antara instruktur dan murid. Jadi harus selalu ada kontinuitas
interaksi. Tidak bisa hanya sekedar ada video, kemudian tidak ada interaksi
antara guru dengan murid. Setelah menonton video murid tidak mendapatkan umpan
balik. Tidak ada sesuatu yang membuat murid ini akhirnya melakukan proses
berpikir dan seterusnya.
Maka
interaksi ini menjadi salah satu poin kunci ketika kita akan menerapkan blended
learning.
Yang kedua,
Dalam
proses blended
learning, karena ada bagian yang dilakukan secara daring, maka kita
sebagai instruktur kita perlu memberikan proses pendampingan yang
berkesinambungan dengan murid.
Tidak
jarang murid itu mengalami kesulitan, tidak jarang murid mengalami hambatan
ketika mengikuti proses pengajaran dengan sistem blended learning.
Maka sebagai instruktur kita perlu secara reguler menanyakan. Untuk kemudian
memberikan pendampingan kepada murid-murid kita.
Yang Ketiga,
Integrasi
antara pertemuan daring dengan pertemuan luring. Sebisa mungkin proses ini
harus terjadi dengan sangat minim jarak. Maksudya tidak ada perbedaan yang
sangat signifikan. Jadi jangan sampai proses luring nya tidak berkaitan sama
sekali dengan proses daringnya. Dan sebaliknya, jangan sampai proses belajar
daring tidak berkaitan dengan proses luring.
Contoh misalnya,
Ketika
dalam proses belajar daring murid dan kita menggunakan teknologi tertentu yang
memicu interaksi di sana, tapi kemudian saat pertemuan luring tidak sama sekali
membahas atau berkaitan dengan proses daring yang sebelumnya. Tidak ada
refleksi terhadap pertemuan daring nya. Tidak ada proses diskusi lebih lanjut,
dan seterusnya.
Jadi
aspek integrasi ini perlu kita perhatikan dengan baik. Jangan sampai kita hanya
sekedar memindahkan proses belajar di kelas konvensional menjadi video
pembelajaran yang bisa diakses secara daring.
Jika artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow akun www.dapodik.co.id ini. Karena akan menyajikan berita terbaru dan terpopuler di dunia pendidikan, terima kasih.
Sumber:
Anggayudha (Aye), Sekolah.mu, Head of teacher development, IG: @ayesaja
Posting Komentar untuk "Blended Learning Sebagai Model Pengajaran Abad Ke-21 - Sebenarnya apa sih blended learning itu?"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.