Aspek Terbaru Yang Diujikan Setelah Ujian Nasional 2021 Diubah Menjadi Asesmen Nasional
DAPODIK.CO.ID - Aspek Terbaru Yang Diujikan Setelah Ujian Nasional 2021 Diubah Menjadi Asesmen Nasional. Ujian Nasional resmi dihapus dan diubah menjadi Asesmen Nasional. Apa itu Asesmen Nasional? Bagaimana mekanisme penerapan Asesmen Nasional? Apa Saja indikatornya? Yuk baca artikelnya.

Pastinya kabar tentang dihapusnya Ujian
Nasional di tahun 2020, dan akan diganti pada tahun 2021, sudah diketahui oleh
kamu semua kan? Tapi, sudah tahukah kamu seperti apa ujian pengganti UN yang
sudah kita kenal selama lebih dari 10 tahun ini? Untuk menjawab pertanyaan
kamu, simak penjelasannya di artikel ini.
Jika Ujian Nasional selama ini diperuntukkan
bagi seluruh siswa yang berada di tingkat akhir masa sekolah, seperti kelas 6,
9, dan 12, kini tidak lagi. Soalnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita,
Bapak Nadiem Makarim, tidak lagi ingin pendidikan Indonesia, hanya mengevaluasi
capaian peserta didik secara individu, yang membuat UN selalu menjadi momok
mengerikan bagi para peserta didik. Justru, Bapak Nadiem ingin fokus pada
peningkatan kualitas pembelajaran, pengajaran, juga layanan dan lingkungan
pendidikan. Maka, kebijakan yang diambil adalah mengubah Ujian Nasional menjadi
Asesmen Nasional.
Apa
itu Asesmen Nasional?
Nah Asesmen Nasional yang dimaksud Bapak
Mendikbud adalah, seperti yang dikatakan tadi, ujian ini tidak lagi
mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, melainkan mengevaluasi dan
memetakan sistem pendidikan yang mencakup proses, input, juga hasil.
Pada Asesmen Kompetensi Minimum, yang akan
diukur adalah capaian peserta didik melalui pembelajarannya di ranah kognitif,
seperti literasi dan juga numerasi.
Apa
yang dimaksud Literasi dan Numerasi?
Menurut National Institute for
Literacy, yang dimaksud literasi adalah kemampuan seseorang dalam membaca,
menulis, bahkan menghitung dan memecahkan masalah. Nah, menurut UNESCO,
literasi memang menjadi hak setiap orang dan juga dasar yang harus dimiliki
untuk belajar sepanjang hayatnya.
Kemampuan literasi mampu memberdayakan dan
meningkatkan kualitas individu, keluarga, juga masyarakat. Jadi, dapat kita
pahami, bahwa literasi yang dimaksud adalah kemampuan yang lebih dari sekedar
membaca dan menulis, tetapi mendorong agar peserta didik mampu menganalisis
dengan membaca situasi atau hal-hal yang terjadi di sekitarnya, dengan
pemecahan masalah berdasarkan dari apa yang dipelajarinya.
Sedangkan Numerasi, secara umum diartikan
sebagai sebuah kecakapan dan pengetahuan seseorang dalam menggunakan berbagai
macam angka serta simbol-simbol, yang terkait dengan matematika dasar. Nah,
pengetahuan itu digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis yang sering
terjadi di kehidupan sehari-hari.
Selain itu, dengan numerasi, seseorang juga
dapat menganalisis informasi yang ditampilkan dengan berbagai bentuk, seperti
tabel, grafik, bagan, dan banyak lainnya. Setelah mampu menganalisis, kemudian
individu tersebut akan menggunakan interpretasi hasil analisisnya, untuk
memprediksi dan selanjutnya mengambil keputusan.
Hmm
penting banget ya diterapkan pada masa ini, masa di mana arus informasi
mengalir begitu deras, dan membutuhkan kemampuan menganalisis yang baik untuk
menyaring dan memilah mana informasi yang bermanfaat, benar, dan baik, mana
yang tidak baik dan tidak ada manfaatnya.
Tapi,
menurut Pak Nadiem, kemampuan literasi dan numerasi, adalah kemampuan yang akan
berdampak pada semua mata pelajaran yang diajarkan oleh guru. Maka dari itu,
memfokuskan pada kemampuan literasi dan numerasi, tidak bermaksud mengecilkan
arti penting mata pelajaran lainnya.
Menurutnya, justru dengan literasi dan
numerasi, peserta didik akan sangat terbantu dalam memahami dan mempelajari
bidang ilmu lainnya, terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam
bentuk tertulis dan angka secara kuantitatif.
Lalu
bagian kedua yang diujikan dalam Asesmen Nasional adalah survei karakter.
Penilaian pada survei karakter, dirancang untuk mengukur capaian peserta didik
berdasarkan hasil belajar sosial emosional, yang berupa pilar karakter untuk
mencetak Profil Pelajar Pancasila.
Brikut
ini Adalah 6 Indikator:
1.
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
2.
Berkebhinekaan global,
3.
Mandiri,
4.
Bergotong Royong,
5.
Bernalar kritis,
6.
Kreatif.
Kemudian, bagian ketiga yang diujikan dalam
Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar. Survei ini digunakan untuk
mengevaluasi dan memetakan aspek-aspek pendukung kualitas pembelajaran di
lingkungan sekolah. Jadi, tidak hanya peserta didik saja nantinya yang akan
dinilai, melainkan seluruh aspek yang mendukung pembelajaran juga.
Dengan begitu, dapat dengan mulai
mengevaluasi apa yang seharusnya dapat ditingkatkan, dan sejauh mana capaian
yang sudah dilakukan.
Nah, jika Ujian Nasional itu hanya
mengevaluasi capaian siswa saja di setiap tingkat akhir pada jenjang sekolah,
seperti kelas 6, 9, dan 12, Asesmen Nasional tidak lagi menitikberatkan pada
evaluasi capaian siswa. Oleh karena itu, berdasarkan materi yang dijelaskan
oleh Kemendikbud RI, Asesmen Nasional akan diterapkan untuk peserta didik yang
berada di kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA.
Kalau kamu pahami dengan baik, kebijakan baru
ini justru sangat memudahkan kamu untuk mengembangkan pengetahuanmu. Tidak lagi
hanya berfokus pada mata pelajaran yang akan diujikan di akhir nanti,
melainkan, kamu bisa melakukan eksplorasi lebih luas untuk bisa mencapai hasil
yang diharapkan dalam Asesmen Nasional.
Untuk itu, penting bagi kamu mulai belajar
tidak hanya sekedar menjawab soal dan menghafalkan teori saja. Melainkan mulai
mempelajari konsep dasar pemikiran, sering membaca buku, sering melakukan
observasi dalam kehidupan sehari-hari, dan juga aktif berdiskusi dengan guru di
sekolah, teman di sekolah, teman bermain, keluarga di rumah, atau dengan tutor
di ruanglesonline.
Ruanglesonline adalah salah satu produk
aplikasi Ruangguru yang sangat cocok untuk membantumu ketika ingin berdiskusi
terkait materi, dan mengembangkan pemahaman kamu.

Demikian Artikel Terbaru Terkait Aspek Terbaru
Yang Diujikan Setelah Ujian Nasional 2021 Diubah Menjadi Asesmen Nasional.
Semoga Ada Manfaatnya Dan Silahkan Bagikan Artikel Ini Ke Sosial Media Kalian
Dengan Menekan Tombol Share Di Bawah.
Jika artikel ini kurang jelas dan mungkin
masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan pada kolom komentar yang tersedia
di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti berita terbaru dan mendapatkan
notifikasi silahkan follow akun www.dapodik.co.id ini. Karena akan
menyajikan berita terbaru dan terpopuler di dunia pendidikan, terima kasih.
Posting Komentar untuk "Aspek Terbaru Yang Diujikan Setelah Ujian Nasional 2021 Diubah Menjadi Asesmen Nasional"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.