CINTA DAN TUNTUTAN - (Cerpen quotes)
Sudah seminggu aku tidak konsentrasi melaksanakan tugasku. Pikiranku sangat kacau. Ternyata bukan hal mudah mengambil sebuah keputusan yang menyangkut rasa cinta. Ketika cinta mengharuskan memilih akan menjadi beban berat untuk hati. Aku mencintainya tapi juga sangat menyayangi mereka.
"Bapak
tidak istirahat ke kantor?" sapa Mutia Si Bintang Kelas.
"Tidak,
Nak. Bapak di kelas saja menunggu kalian selesai istirahat."
"Bapak
tidak lapar?" tanya Abel yang datang mendekat bersama yang lain.
"Tidak,
Nak. Bapak masih kenyang. Tadi sudah makan. Ayo, sana main sama
teman-temanmu!" kusentuh pundak mereka penuh kasih.
Mereka keluar kelas berbaur dengan teman-temannya. Aku kembali merenung, menimbang tapi sulit memutuskan. Antara cinta dan tuntutan.
Beberapa
orang siswaku masuk kelas dan mendekat.
"Pak, ini untuk Bapak." mereka berebutan mengambil tanganku dan
meletakan kantong kresek ke genggamanku. Lalu berlarian lagi ke halaman
sekolah.
Aku
tersenyum dan terharu waktu melihat isi kantung kresek pemberian mereka. Ada
roti, mangga, salak, goreng pisang, permen, kerupuk dan air minum.
Aku sayang pada kalian, Nak. Aku membatin.
Sebelum pulang, aku kuatkan hati menghadap kepala sekolah. Aku harus memilih. "Kenapa, Pak Anton? Kenapa? Apa salahku? Apa salah kami?" suara kepala sekolah tercekat.
"Tak
ada siapapun yang salah, Bu. Aku hanya ingin mengubah nasib. 10 tahun mengabdi
di Sekolah Dasar ini sebagai tenaga honorer, telah membuat aku mencintai tugas,
siswa dan rekan guru di sini bagai keluarga sendiri."
"Siapakah
yang akan seikhlas Bapak mengabdi di SD pelosok begini? Guru PNS pada minta
pindah ke daerahnya masing-masing. Ada pula yang menolak ditempatkan di sini.
Bu Ami dan Pak Mamat setahun lagi pensiun. Kasihan anak-anak ini." kepala
sekolah terlihat sedih.
"Aku
menyayangi mereka, Bu. Aku suka di sini tapi aku juga harus mempersiapkan masa
depan anak-anakku. Setelah gagal tes CPNS kemarin, aku diajak teman mengajar di
sebuah yayasan.
Tak
ada masa depanku di sini, Bu. Aku butuh penghasilan yang memadai untuk biaya
keluarga. Apa boleh buat, sekolah ini dengan berat hati terpaksa
kutinggal."
aku berkata terbatas.
Kulihat
ada genangan di bening mata Ibu kepala sekolah. Aku mengerti kekecewaan beliau.
Aku paham sekali kesulitan sekolah ini tapi aku harus melangkah ke lahan yang
lebih subur demi istri dan anak tercinta.
Posting Komentar untuk "CINTA DAN TUNTUTAN - (Cerpen quotes)"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.