Kabar Gembira, Ditjen GTK Meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri PAUD dan Pendidikan Inklusif
DAODIK.co.id - Kabar Gembira, Ditjen GTK Meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri PAUD dan Pendidikan Inklusif. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Inklusif secara virtual.
Kabar Gembira, Ditjen GTK Meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri PAUD dan Pendidikan Inklusif. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril, dalam sambutannya menyampaikan bahwa layanan digital Guru Belajar dan Berbagi adalah gerakan gotong royong pemerintah, guru, komunitas, serta penggerak pendidikan. “Ini agar kita terus berdaya menghadapi pandemi, khususnya dalam memastikan bahwa pembelajaran tetap bisa kita upayakan terus berlangsung walaupun dengan semua keterbatasan,” ujar Iwan.
Sebelumnya, tercatat lebih dari 700 ribu guru mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimiliki, mengevaluasi diri, serta mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, lebih dari 85 ribu RPP telah dibagikan oleh para guru, telah diakses hampir 100 juta kali, dan telah diunduh lebih dari 25 juta kali. “Ini pencapaian yang luar biasa. Artinya ada manfaat program ini,” imbuhnya.
Dijelaskan Dirjen Iwan, lebih dari satu juta guru telah mengikuti berbagai program modul-modul dalam pelatihan maupun bimbingan teknis platform digital seri belajar dan berbagi, seperti Seri Masa Pandemi, Seri Pendidikan Keterampilan Hidup, Seri Asesmen Kompetensi Minimum, dan Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK.
Harapannya, Seri PAUD ini dapat memberikan para guru pengetahuan dan keterampilan agar lebih profesional merancang, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran. “Pada kesempatan kali ini, kita meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Inklusif. Kita ketahui bersama, anak-anak usia PAUD di nol hingga enam tahun adalah masa emas pertumbuhan dan perkembangan anak dan tidak tergantikan di masa mendatang,” terangnya.
Selain itu, dilanjutkan Iwan, para pendidik PAUD diharapkan mampu mengembangkan pembelajaran agar lebih variatif dan sesuai kondisi di lapangan, juga terus memberi bimbingan, asuhan, dan perlindungan bagi anak-anak PAUD. Program ini menyasar para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan berbagai pemangku kepentingan pendidikan.
“Keteladanan, kreativitas, serta pembelajaran yang menyenangkan dari guru-guru PAUD akan sangat memengaruhi tumbuh kembang anak. Guru yang dapat mengajak anak bermain sambil belajar, akan menjadikan proses belajar lebih gembira,” tambah Iwan.
Kemendikbudristek berkomitmen untuk terus memperjuangkan pendidikan inklusif bagi para guru untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Dikatakan Iwan, anak-anak Indonesia punya hak yang sama untuk sukses dan mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan menurutnya harus dapat memberi kesempatan pada semua peserta didik sehingga kecerdasan dan bakat istimewa mereka dapat terakomodir melalui fasilitas pendidikan yang tersedia.
Pada kesempatan ini, ia menekankan kembali bahwa pendidikan inklusif harus dapat memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Termasuk memastikan bahwa penyelenggaraan pendidikan harus menjamin adanya toleransi terhadap keragaman.
“Tidak hanya memberikan kesempatan pendidikan, tetapi juga menciptakan lingkungan sekolah, lingkungan kelas, dan lingkungan pembelajaran yang mendorong seluruh warga sekolah menerima, mengenali, dan berkolaborasi untuk memajukan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus,” tegas Iwan.
Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong agar para pendidik mempunyai jiwa pembelajar sepanjang hayat yang senantiasa gemar belajar dan berbagi ide, wawasan, dan praktik baik. Kolaborasi antar guru bisa berupa saling berbagi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), artikel dan video pembelajaran, maupun webinar.
Dirjen Iwan mengaku sangat kagum dan bangga pada guru-guru Indonesia yang makin aktif sebagai guru pembelajar. “Para guru senang gotong royong. Tidak hanya menyimpan (ilmu) untuk dirinya, tetapi berbagi untuk guru-guru yang lain, dan terus meningkatkan kompetensi. Semuanya demi pendidikan anak-anak kita, yang dalam kondisi saat ini, kita sangat concern dengan learning loss. Anak-anak harus bisa terus belajar, karena mereka penerus bangsa,” tekan Iwan.
Iwan berharap, dengan belajar PAUD dan pendidikan Inklusif ini bisa membantu para guru dan kepala sekolah menciptakan lingkungan sekolah aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan serta pembelajaran yang berpusat kepada murid. “Karena tujuan merdeka belajar ada tiga, yaitu murid, murid dan murid,” harapnya.
Ada pun informasi lebih lanjut terkait Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK dapat diakses melalui laman https://gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id/.
Demikian
Artkel Terbaru Terkait Kabar Gembira, Ditjen GTK Meluncurkan Program Guru
Belajar dan Berbagi Seri PAUD dan Pendidikan Inklusif, Semoga Ada Manfaatnya.
Jika
artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan
pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti
berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow
akun www.dapodik.co.id ini. Karena akan menyajikan berita terbaru dan
terpopuler di dunia pendidikan, terima kasih.
Posting Komentar untuk "Kabar Gembira, Ditjen GTK Meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri PAUD dan Pendidikan Inklusif"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.