10 CARA MENJADI GURU IDEAL DAN INOVATIF
DAPODIK.co.id - 10 CARA MENJADI GURU IDEAL DAN INOVATIF. Menjadi guru yang ideal dan inovatif adalah sebuah tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar dan dielakkan lagi. Masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kader-kader muda bangsa.
Sedangkan
penanggung jawab utama masa depan kader-kader muda tersebut salah satunya
berada di pundak guru, karena gurulah yang langsung berinteraksi dengan peserta
didik dalam membentuk kepribadian, memberikan pemahaman, menerangkan imajinasi
dan cita-cita, membangkitkan semangat, dan menggerakkan kekuatan dan potensi
dahsyat dari peserta didik.
Dari
gurulah peserta didik membayangkan masa depannya, mencanangkan sebuah impian
hidupnya, dan melihat jauh ke angkasa, terbang setinggi langit laksana anak
panah yang lepas dari busurnya. Jika busurnya (dalam hal ini guru) mempunyai
kekuatan besar dan visi yang jauh ke depan, maka anak panah (peserta
didik) akan melesat jauh ke depan. Namun jika busurnya lemah dan
tidak visioner, maka anak panah hanya melesat lemah, bahkan
gagal melesat karena hilangnya kekuatan.
Disinilah
seorang guru dituntut menjadi busur yang kuat, dinamis, visioner,
dan powerful sehingga mampu melesatkan potensi dan
cita-cita peserta didik tinggi jauh ke angkasa, menjadi orang yang mampu
memberikan manfaat penuh bagi kemajuan dunia.
Ketika
guru yang hadir adalah mereka yang energik, interested, berwawasan
luas, humoris, dan mampu menguasai kelas, maka kedatangan guru tersebut sangat
dinanti peserta didiknya, karena yang keluar darinya adalah mutiara-mutiara
emas yang sulit untuk diulang untuk kedua kalinya. Ia bagaikan lampu yang
menyinari kegelapan, matahari yang memberikan secercah harapan, bintang yang
menunjukkan impian, dan bulan purnama yang menyirami kedamaian, keindahan, dan
ketenangan batin. Sebaliknya ketika guru yang masuk adalah mereka yang tidak
bisa mengemas pelajaran menjadi menu yang menarik dan selalu membuat siswanya
terbebani, maka kehadirannya dibenci oleh para siswa yang diekspresikan dengan
banyak hal yang tidak baik, misalnya tidak memperhatikan keterangan guru,
mengantuk, tidur, mengobrol dengan temannya, membuat keributan, bahkan keluar
kelas.
Untuk
itu agar menjadi guru ideal dan inovatif yang mampu melesatkan anak panah
dengan kekuatan penuh ke angkasa, maka ada sepuluh cara yang bisa menjadi
renungan bersama yaitu:
1.
Menguasai Materi Pelajaran secara Mendalam
Menguasai
materi pelajaran adalah syarat utama menjadi guru yang ideal dan inovatif.
Dengan menguasai materi, kepercayaan diri akan terbangun dengan baik, tidak ada
rasa was-was, dan bimbang terhadap pertanyaan peserta didik. Ketenangan bisa
diraih dan kepuasan peserta didik bisa didapatkan. Guru yang ideal dan inovatif
adalah guru yang mengajar materi pelajaran yang menjadi bidang, bakat, dan
spesialisasinya.
2.
Mempunyai Wawasan Luas
Perubahan-perubahan
yang terjadi setiap saat akibat revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi dan komunikasi berjalan dalam hitungan detik. Apa yang terjadi di
Amerika Serikat, Australia, Mesir, Lybia, Jepang, dan belahan planet bumi
lainnya dapat diketahui pula dalam hitungan detik melalui berbagai media,
seperti televisi dan internet.
Sudah
seharusnya seorang guru mengikuti informasi-informasi ini, sehingga cakrawala
dan pola pemikirannya menjadi luas, mendunia, dan up to date. Siswa
akan bangga mempunyai guru yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas,
cakrawala dan pola pemikiran yang mumpuni, dan hal-hal baru yang selalu
fresh. Selalu ada hal-hal baru yang disampaikan seorang guru akan menjadi
salah satu daya tarik siswa yang bisa menggugah semangatnya mengikuti pelajaran
guru bersangkutan.
3.
Komunikatif
Guru
yang suka menyapa dan memperhatikan kondisi muridnya lebih diterima peserta
didiknya dari pada guru yang egois, yang datang hanya untuk menerangkan
pelajaran, setelah itu pulang. Ia tidak mau peduli persoalan anak didiknya.
Yang penting ia datang mengajar sampai batas ditentukan, kemudian pulang.
Disinilah
pentingnya guru berkomunikasi dengan peserta didiknya, menyapa peserta didik,
menanyakan bagaimana kondisinya, capek, lemas, atau tetap semangat.
Ketika guru bertanya kepada peserta didik, maka peserta didik akan merasa
diperhatikan, sehingga guru dianggap bagian darinya.
4.
Dialogis
Pada
prinsipnya tugas guru tidak hanya mengajar, tapi juga menggali potensi terbesar
peserta didiknya. Tugas ini sulit terlaksana kalau dalam mengajar, seorang guru
hanya mengandalkan metode ceramah, tanpa ada ruang tanya jawab. Pikiran murid tidak
berkembang, dan semangat mengembangkan materi menjadi lemah. Disinilah
pentingnya tanya jawab interaktif yang melibatkan dua atau tiga arah, misalnya
murid bertanya, kemudian ditanggapi oleh siswa lainnya dan terakhir guru
menanggapi kembali.
5.
Menggabungkan Teori dan Praktik
Peserta
didik akan mudah jenuh kalau hanya dijejali dengan teori tanpa ada praktik.
Praktik sangat diperlukan sebagai media menurunkan, mengendapkan, dan
melekatkan pemahaman materi pada otak peserta didik. Praktik bisa berupa turun
langsung ke lapangan atau sekadar ke laboratorium.
Dengan
praktik, ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan pesat. Peserta didik pun
terlatih untuk menerapkan ilmu yang dipelajarinya. Dari sinilah peserta didik
akan mengevaluasi pemahamannya terhadap materi yang diajarkan. Hal ini akan
mendorongnya untuk mendengarkan dan berusaha memahami keterangan gurunya.
Ia akan bertanya kalau belum memahami materi yang disampaikan gurunya, sehingga
ketika praktik ia tidak ketinggalan dengan teman-temannya yang sudah bisa.
6.
Bertahap
Belajar
ilmu yang baik adalah setahap demi setahap, dari satu dua dan seterusnya.
Materi yang disampaikan harus berurutan, tidak meloncat-loncat. Ketika mengajar
seorang guru harus arif dan bijaksana. Jangan memberikan semua pengalaman dan
ilmu kepada peserta didik dalam satu kesempatan. Berilah sedikit demi sedikit
agar peserta didik bisa menerimanya dengan baik.
7.
Mempunyai Variasi Pendekatan
Dalam
proses belajar mengajar, seorang guru harus mempelajari banyak pendekatan
pengajaran. Dengan menguasai pendekatan pengajaran yang banyak, proses belajar
dan mengajar dapat berjalan secara variatif, tidak monoton dan selalu
segar.
8.
Tidak Memalingkan Materi Pelajaran
Dalam
mengajar seorang guru harus berkonsentrasi penuh pada satu arah, satu target,
dan satu tujuan yang dicanangkan, sehingga hasilnya bisa maksimal. Misalnya
dalam materi Matematika tentang gradien, ia harus bicara
tentang gradien dan hal-hal lain yang sifatnya menunjang.
Jangan sampai diajak berbicara jauh tentang politik yang justru menghabiskan
waktu mengajar karena mengikuti selera dan kepentingan guru. Oleh sebab itu
seorang guru harus membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
target pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
9.
Tidak Terlalu Menekan dan Memaksa
Seorang
guru harus berusaha untuk mengajar secara alami, tidak terlalu menekan dan
memaksa peserta didik. Kalau memaksa dan menekan murid, efeknya tidak positif
bagi perkembangan psikologinya. Guru harus bisa menyelami psikologi peserta
didik, memberikan materi secara mengalir sesuai falsafah air yang mengalir
secara pelan, mampu menerobos hal-hal sulit dan merobohkan hal-hal besar dengan
ketekunan, kerajinan, dan kesungguhan.
peserta
didik diberi target terlalu tinggi, kemudian melakukan penekanan bahkan
pemaksaan di luar batas kemampuan mereka, maka kegiatan belajar mengajar tidak
berjalan secara menyenangkan.
10.
Memiliki Selera Humor
Salah
satu ciri guru ideal dan inovatif adalah berwatak dinamis, kompetitif, tapi
juga memiliki selera humor. Di tengah kepenatan pikiran, keletihan fisik, dan
kebosanan berpikir sifat humor dari guru sangat diperlukan. Dengan selera humor
yang tinggi, seorang guru bisa memecah suasana yang menjenuhkan, menghilangkan
kepenatan, dan meyegarkan pikiran peserta didik. Dalam humor ini guru tidak
boleh berlebih-lebihan, apalagi sampai mengganggu konsentrasi lingkungan
belajar di sekitarnya.
Sepuluh
indikator guru ideal dan inovatif di atas sangat penting dilaksanakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka mempersiapkan
peserta didik yang siap bersaing dalam kompetisi terbuka di era kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi sekarang dan yang akan datang.
Demikian
Postingan Terbaru Terkait 10 CARA
MENJADI GURU IDEAL DAN INOVATIF
,
Semoga Ada Manfaatnya.
Jika
artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan
pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti
berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow
akun www.dapodik.co.id ini. Karena akan menyajikan berita terbaru dan
terpopuler di dunia pendidikan, terima kasih.
Posting Komentar untuk "10 CARA MENJADI GURU IDEAL DAN INOVATIF"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.