13 Peran Guru dalam Proses Pembelajaran
DAPODIK.co.id - 13 Peran Guru dalam Proses Pembelajaran. Guru merupakan hal yang pokok dalam pendidikan. Dimana guru adalah orang yang memberikan transfer nilai dan ilmu pengetahuan kepada siswanya melalui proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
Pengertian
guru sendiri menurut UU No. 14 Tahun 2005 dijelaskan bahwa guru adalah:
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Peran
seorang guru dalam proses pembelajaran merupakan faktor penentu yang sangat
dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam
proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan.
Pembelajaran
adalah merupakan keseluruhan tindakan yang dirancang untuk mendukung proses
belajar peserta didik, dengan menghitungkan kejadian-kejadian eksternal yang
berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di
dalam peserta didik.
Pembelajaran
merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat
menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Proses pembelajaran
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu, dimana dalam proses tersebut terkandung multi peran
dari guru.
13 Peran Guru
dalam Proses Pembelajaran
Banyak
peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik, atau siapa saja yang
menerjunkan diri menjadi guru. Semua peranan yang diharapkan dari guru seperti yang
telah admin dapodik.co.id paparkan dalam 13 Peran Guru
dalam Proses Pembelajaran di bawah ini :
1. Korektor
Sebagai
korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang
buruk. Kedua nilai yang berbeda ini harus betul-betul dipahami dalam kehidupan
di masyarakat. Kedua nilai ini mungkin telah dimiliki peserta didik dan
mungkin pula telah mempengaruhinnya sebelum peserta didik masuk sekolah. Latar
belakang peserta didik yang berbeda-beda sesuai dengan sosio-kultural
masyarakat dimana peserta didik tinggal akan mewarnai kehidupannya. Semua nilai
yang baik harus guru pertahankan dan semua nilai yang buruk harus disingkirkan
dari jiwa dan watak peserta didik.
Bila
guru membiarkannya, berarti guru telah mengabaikan peranannya sebagai seorang
korektor, yang menilai dan mengoreksi semua sikap, tingkahlaku, dan perbuatan
peserta didik. Koreksi yang harus guru lakukan terhadap sikap dan sifat peserta
didik tidak hanya di sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Sebab peserta didik
justru lebih banyak melakukan pelanggaran terhadap norma-norma susila, moral,
sosial, dan agama.
2. Inspirator
Sebagai
Inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar
peserta didik. Persoalan belajar adalah masalah utama peserta didik. Guru harus
dapat memberikan petunjuk (ilham) bagaimana belajar yang baik. Petunjuk itu
tidak tidak mesti harus bertolak dari sejumlah teori-teori belajar. Dari
pengalamanpun bisa dijadikan petunjuk bagaimana belajar yang baik.
3. Informator
Sebagai
Informator, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi,selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang
telah diprogramkan dalam kurikulum. Informasi yang baik dan efektif diperlukan
dari guru. Kesalahan informasi adalah racun bagi peserta didik. Untuk menjadi
Informator yang baik dan efektif, penguasaan bahasalah sebagai kuncinya.
Ditopang dengan penguasaan bahan yang akan diberikan kepada peserta didik.
Informator yang baik adalah guru yang mengerti apa kebutuhan peserta didik dan
mengabdi untuk peserta didik.
4. Organisator
Sebagai
Organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru. Dalam
bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata
tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya. Semuanya
diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam
belajar pada peserta didik.
5. Motivator
Sebagai
Motivator, guru hendaknya dapat mendorong peserta didik agar bergairah dan
aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisi
motif-motif yang melatarbelakangi peserta didik malas belajar dan menurun
prestasinya di sekolah. Setiap saat guru harus bertindak sebagai motivator,
karena dalam interaksi edukatif tidak mustahil ada diantara peserta didik yang
malas belajar dan sebagainya.
6. Inisiator
Sebagai
inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan
dan pengajaran.
7. Fasilitator
Sebagai
fasilitator, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan
kemudahan kegiatan belajar peserta didik.
8. Pembimbing
Peranan
guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah disebutkan di
atas, adalah sebagai pembimbing. Peranan ini harus lebih di pentingkan, karena
kehadiran guru disekolah adalah untuk membimbing peserta didik untuk menjadi
manusia dewasa susila yang cakap.
9. Demonstrator
Dalam
interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat dipahami. Apalagi peserta
didik yang memiliki inteligensi yang sedang. Untuk bahan pelajaran yang sukar
dipahami peserta didik, guru harus berusaha dengan membantunya. Dengan cara
memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis, sehingga apa yang guru
inginkan sejalan dengan pemahaman peserta didik, tidak terjadi kesalahan
pengertian antara guru dan peserta didik.
10. Pengelola
Kelas
Sebagai
pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas
adalah tempat berhimpun semua peserta didik dan guru dalam rangka menerima
bahan pelajaran dari guru.
11. Mediator
Sebagai
mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik media nomaterial dan
materiil.
12. Supervisor
Sebagai
Supervisor, guru hendaknya dapat membantu memperbaiki, dan menilai secara
kritis terhadap proses pengajaran. Teknik-teknik supervisi harus guru kuasai
dengan baik agar dapat melakukan perbaikan terhadap situasi belajar mengajar
menjadi lebih baik.
13. Evaluator
Sebagai
evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur,
dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek ekstrinsik dan instrinsik
Demikian
Artikel Terbaru Tentang 13 Peran Guru
dalam Proses Pembelajaran, terima kasih.
Jika
artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan
pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti
berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow akun www.dapodik.co.id ini.
Karena akan menyajikan berita terbaru dan terpopuler di dunia pendidikan.
Posting Komentar untuk "13 Peran Guru dalam Proses Pembelajaran"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.