8 Elemen Berfikir Analitis Yang Harus Dipenuhi Oleh Setiap Guru
DAPODIK.co.id - 8 Elemen Berfikir Analitis Yang Harus Dipenuhi Oleh Setiap Guru. Sifat profesional dalam kepribadian seorang guru akan terlihat dari sikap komitmennya terhadap pekerjaan dan institusi pendidikan tempat dia mengajar, yang ditandai dengan tiga indokator besar, yakni sangat mempercayai institusinya, sangat ingin memajukan institusi pendidikan tempat dia bekerja, dan dia akan sangat berkeinginan untuk terus mendedikasikan keahliannya di institusi tempat di bekerja. Kemudian, sifat profesional dalam kepribadian seorang guru juga dapat dilihat dari rasa percaya diri, yang ditandai antara lain, memiliki motivasi yang kuat untuk berprestasi, memiliki emosi yang stabil, tidak meledak-ledak, bisa bekerjasama dengan orang lain, dan selalu mampu memberijalan keluar untuk setiap persoalan yang dihadapi dalam kelompoknya. Kemudian seorang guru dengan kerpibadian yang baik dan memiliki rasa percaya diri harus memperlihatkan cara berfikir yang selalu positif, selalu berkeinginan keras untuk memajukan insitusi, siap menghadapi risiko, dan sealu sehat, ceria dan energetik.
Di
samping itu, sifat profesional dalam kepribadian guru juga akan terlihat dari
pribadinya yang luhur yang dapat dipercaya oleh orang lain. Sifat dapat
dipercaya tersebut bisa ditandai dengan dua indikator besar yakni, kebiasaan
berbuat kebajikan, yang ditandai dengan sikap yang sangat loyal pada institusi,
pada kebijakan bersama dan loyal terhadap pekerjaan yang dipercayakan
kepadanya, kemudian bersikap terbuka, peduli dan selalu memberi dukungan pada
institusinya. Kemudian, sifat dapat dipercaya juga bisa dilihat dari
integritasnya terhadap berbagai nilai dalam pelaksanaan pekerjaan, yakni
nilai-nilai kejujuran, keadilan, konsistensi dan selalu memenuhi janji.
Terakhir, sifat profesional dalam kepribadian guru juga bisa dilihat dari
sikapnya yang menghargai orang lain, sehingga tidak akan menyia-nyiakan
sisiwanya, dan tidak akan menyia-nyiakan orang tua siswa. Dengan demikian, dia
akan menghasilkan hasil pendidikan yang memberi kepuasan kepada para siswa,
orang tua siswa dan para pengguna lulusan, memberi kepuasan dalam proses
layanan pendidikan, waktu yang bisa dihitung, biaya bisa dihitung dan
produktifitas meningkat, bahkan nama baik dan keuntungan institusi juga terus
meningkat.
Kemudian
dari itu, seorang guru profesional harus memiliki sifat kritis dan mampu
berfikir analitis sebagai wujud kepribadian saintifik mereka. Sifat kritis dan
kemampuan berfikir ini merupakan karakter yang dimiliki sebagai hasil proses
pendidikan keguruan mereka sebelum menjadi guru. Kemampuan berfikir analistis
sangat diperlukan bagi setiap guru agar mampu mendorong para siswanya menjadi
kritis, dan memiliki kemampuan berfikir analitis dalam pelajaran yang mereka
pelajari. Bagaimana para siswa akan menjadi cerdas dan memiliki kemampuan
analisis yang baik jika gurunya sendiri tidak memiliki kemampuan berfikir
analisis. Dan kenapa kemampuan analisis ini menjadi sangat penting? Kalitas hidup dan apa-apa yang dihasilkan
manusia, akan sangat tergantung pada kualitas berfikir manusia. Berfikir buruk
itu sangat mahal, baik dari aspek uang maupun waktu. Jika kita ingin berfikir
baik, maka kita harus memahami dasar-dasar berfikir yang baik.
8 Elemen Berfikir Analitis Yang
Harus Dipenuhi Oleh Setiap Guru
8
elemen berfikir analitis yang harus dipenuhi oleh setiap guru agar para siswa
mampu melatih kamampuan berfikirnya dengan baik, yakni:
1. Pastikan
tujuan; seorang guru harus memahami tujuan membelajarkan para siswanya pada
wilayah kajian matematika, dan bisa memahami tujuan dari setiap pokok bahasan
yang para siswanya pelajari. Demikian pula dalam mata pelajaran lainnya,
sehingga berfikir kritis untuk menganalisis bahan ajar disesuaikan dengan
tujuan yang harus mereka capai.
2. Kemukakan
beberapa pertanyaan pokok yang dikaitkan dengan bahan ajar yang akan dipelajari
para siswa, terkait perubahan-perubahan apa yang bisa terjadi pada para siswa
dengan mempelajari pokok-pokok bahasan yang mereka pelajari.
3. Gunakan
informasi, data, fakta atau obsenrvasi terhadap fenomena yang terjadi untuk
mereka pelajari, mereka fahami, dan mereka diskusikan. Guru harus memiliki
kemampuan menggunakan informasi-informasi tersebut untuk mendorong perubahan
pada para siswanya.
4. Gunakan
konsep, yakni bahwa menganalisis informasi harus menggunakan teori, aksioma,
prinsip atau model yang harus diperoleh dari hasil-hasil kajian terhadap
literatur yang sudah ditulis para ahli yang memiliki legitimasi dalam
bidangnya. Guru harus memiliki kemampuan mengkaji informasi dari buku teks
dengan teori-teori yang ada dalam buku referensi. Kemampuan tersebut harus
dibelajarkan pada para siswanya, sehingga mereka akan terbiasa berkperibadian baik
dengan kemamouan berfikir kritis yang didukung oleh teori-teori.
5. Melakukan
interpretasi, dengan melakukan analisis, menyimpulkan atau inferensi, atau
merumuskan solusi terhadap sesuatu persoalan.
6. Mengembangkan
asumsi-asumsi dan pilihan-pilihan kesimpulan yang dapat dikembangkan dari hasil
analisis terhadap informasi setelah dikaji dengan menggunakan teori, model atau
aksioma yang dikembagkan dari sebuah keyakinan akan sebuah kebenaran.
7. Merumuskan
implikasi atau rekomendasi-rekomendasi yang disesuaikan dengan tujuanyang sudah
ditetapkan, didukung data, teori dan proses analisis.
8. Perumusan
pandangan akhir yang bisa dijadikan rujukan untuk pengembangan prilaku dan
perumusan sebuah pandangan tentang orientasi perubahan-perubahan prilaku.
Inilah
delapan unsur berfikir analisis yang pada umumnya para akademisi merujuknya
serta menggunakannya sebagai langkah-langkah berfikir analitis, dan dijadikan
variabel pengukuran kemampuan berfikir analisis seseorang. Dan bersamaan dengan
itu pula, bahwa berfikir analitis harus konsepsional, yakni menggunakan
teori-teori, model-model yang dapat dirujuk dari berbagai pendapat para ahli
dalam bidangnya, dan memiliki legitimasi akademik untuk dirujuk. Berfikir
analitis tidak cukup hanya dengan menggunakan logika rasional, dialektis, dan
bahkan sistematis, tanpa menggunakan rujukan teri, model atau aksioma, karena
akan terjebak dengan pemanfaatan common sense yang bisa jadi terbantah oleh
teori-teori yang sudah berkembang.
Demikian
Artikel Terbaru Terkait 8 Elemen Berfikir Analitis Yang Harus Dipenuhi Oleh
Setiap Guru . Semoga ada manfaatnya. Terima kasih
Jika
artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan
pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti
berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow
akun www.dapodik.co.id ini. Karena akan menyajikan berita terbaru dan
terpopuler di dunia pendidikan.
Posting Komentar untuk "8 Elemen Berfikir Analitis Yang Harus Dipenuhi Oleh Setiap Guru"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.