Cara Mudah Pengelolaan Kelas Yang Efektif Dan Efisien
DAPODIK.co.id - Cara Mudah Pengelolaan Kelas Yang Efektif Dan Efisien. Setiap guru masuk ke dalam kelas, maka pada saat itu pula ia menghadapi dua masalah pokok, yaitu masalah pengajaran dan masalah manajemen. Masalah pengajaran adalah usaha membantu anak didik dalam mencapai tujuan khusus pengajaran secara langsung, misalnya membuat satuan pembelajaran, penyajian informasi, mengajukan pertanyaan, evaluasi, dan masih banyak lagi. Sedangkan masalah manajemen adalah usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Semisalnya,
memberi penguat, mengembangkan hubungan guru-anak didik, membuat aturan
kelompok yang produktif. Kadang-kadang sukar untuk dapat membedakan mana
masalah pengajaran dan mana masalah manajemen. Masalah pengajaran harus diatasi
dengan cara pengajaran, dan masalah pengelola kelas dibatasi dengan cara
pengelolaan. Pengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan
dalam proses belajar mengajar. Yang termasuk ke dalam hal ini misalnya adalah,
penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas,
pemberian hadiah bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau
penetapan norma kelompok yang produktif.
Sebaliknya
masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan demikian pengelolaan
kelas yang efektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif.Di kelas, segala
aspek pendidikan pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala
kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya,
kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan
pokok bahasannya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan hasil
dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di
kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknya kelas dikelola dengan baik,
professional, dan berlangsung terus-menerus. Masalah yang dihadapi guru, baik
pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Hal tersebut
dikarenakan bahwa dalam sutu kelas para peserta didik adalah merupakan makhluk
social yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat
dilihat dari aspek kecerdasan, psikologis, biologis. Ketiga aspek dan tingkah
laku anak didik di sekolah.
Berangkat
dari permasalahan diatas, admin dapodik.co.id mengangkat masalah mengenai pengelolaan kelas
dalam pembelajaran agar guru mengetahui dan memahami tentang pentingnya
pengelolaan kelas yang baik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.
Cara Mudah Pengelolaan Kelas Yang
Efektif Dan Efisien
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan
Kelas
Pengelolaan
kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu
mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas dimaksudkan
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga
tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Ketika
kelas terganggu, guru berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi penghalang
bagi proses belajar mengajar. Dalam konteks yang demikian itulah kiranya
pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapa pun juga yang menerjunkan
dirinya ke dalam dunia pendidikan. Maka adalah penting untuk mengetahui
pengertian pengelolaan kelas dalam hal ini. Pengelola kelas terdiri dari dua
kata yaitu pengelola dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah
‘kelola’, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan
adalah “manajemen”. Manajemen adalah kata yang aslinya berasal dari bahasa
inggris, yaitu management, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan,
pengelola. Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi
Arikunto (1990) adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu
kegiatan.
Sedangkan
kelas yaitu sekelompok peserta didik pada waktu yang sama menerima pelajaran
yang sama dari guru yang sama. Dari uraian tersebut dapatlah dipahami bahwa
pengelolaan kelas adalah suatu usaha sengaja dilakukan guna mencapai tujuan
pengajaran.
Pengelola kelas yang dilakukan guru bukan tanpa tujuan. Karena ada tujuan
itulah guru selalu berusaha mengelola kelas, walaupun terkadang kelelahan fisik
maupun pikiran dirasakan.
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan
pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas
bagi bermacam-macam kegiatan belajar peserta didik dalam lingkungan social, emosional,
dan intelektual dalam kelas.
Suharsimi
Arikunto (1988) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap
anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien. Menurutnya, sebagai indikator dari sebuah
kelas yang tertib adalah apabila:
1. Setiap
anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti karena
tidak tahu ada tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang
diberikan kepadanya.
2. Setiap
anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan
bekerja secepatnya supaya lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
Berbagai Pendekatan dalam
Pengelolaan Kelas
Berbagai
pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut:
1. Pendekatan Kekuasaan
2. Pendekatan Ancaman
3. Pendekatan Kebebasan
4. Pendekatan Resep
5. Pendekatan Pengajaran
6. Pendekatan Perubahan Tingkat Laku
7. Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial
8. Pendekatan Proses Kelompok
9.
Pendekatan
Elektis atau Pluralistik.
Pendekatan
elektis ini menekankan pada potensialitas, kretivitas dan inisiatif wali/guru
kelas dalam memilih beragai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang
dihadapinya. Penggunaan pendekatan itu dalam suatu situasi mungkin dipergunakan
salah satu dan dalam situasi lain mungkin harus mengombinasikan dan atau ketiga
pendekatan tersebut. Pendekatan elektis di sebut juga pendekatan pluralistik,
yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan
yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi
yang memungkinkan proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien.
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
1. Hangat dan
Antusias Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang
hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukan antusias pada tugasnya
atau pada aktivitasnya akan berhhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan
kelas.
2. Tantangan Penggunaan
kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang. Tambahan lagi, akan dapat menarik
perhatian anak didik dan dapat mengendalikan gairah belajar mengajar.
3. Bervariasi Penggunaan
alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
guru dan anak didik akan munculnya gangguan apa yang disebutkan diatas
merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan Keluwesan
tingkah laku untuk mengubah strategi mengajarnya dan mencegah kemungkinan
munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang
efektif. Keluwesan pengajar dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan
anak didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas, dan sebagainya.
5. Pendekatan
pada hal-hal yang PositifPada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus
menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak
didik pada hal-hal yang negatif. Penekanan pada hal yang positif, yaitu
penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif
daripada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat
dilakukan dengan pemberian penguatan yang dapat mengganggu jalannya proses
belajar mengajar.
6. Penanaman Disiplin DiriTujuan akhir dari
pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri.
Karena itu, guru sebaliknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan
disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengenai
pengendalian diri dan pelaksanan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin
dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.
Komponen-Komponen Keterampilan
Pengelolaan Kelas
1. Keterampilan
yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal (bersifat Preventif)Keterampilan ini berhubungan dengan kompetensi guru
dalam mengembalikan inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan sebagai berikut:
a. Sikap
Tanggap
2. Keterampilan
yang berhubungan dengan pengembangan Kondisi Belajar yang Optimal Keterampilan
ini berkaitan dengan tanggapan guru terhadap gangguan anak didik yang
berkelanjutan dengan maksud agar guru terhadap gangguan anak didik yang
berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk
mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat anak didik yang
menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan
tingkah laku dan anggapan yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepala
sekolah, konselor sekolah, atau orang tua anak didik, untuk membantu
mengatasinya.
Penataan Ruang Kelas
1. Pengaturan
Tempat DudukBentuk dan ukran tempat duduk yang digunakan sekarang
bermacam-macam, ada yang satu tempat dudukdapat diduduki oleh bebrapa orang,
ada pula yang hanya dapat diduduki oleh seorang peserta didik. Sebaiknya tempat
duduk peserta didik itu ukurannya jangan terlalu besar agar mudah diubah-ubah
formasinya. Ada beberapa bentuk formasi tempat duduk yang dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan. Apabila pengajaran itu akan ditempuh dengan cara
berdiskusi, maka formasi tempat duduknya sebaiknya berbentuk melingkar. Jika
pengajaran ditempuh dengan metode ceramah, maka tempat duduknya sebaiknya
memanjang ke belakang. Sudirman N (1991) mengemukakan beberapa contoh tempat
duduk, yaitu posisi berhadapan, posisi setengah lingkaran dan posisi berbaris
ke belakang.
2. Pengaturan Alat-Alat PengajaranDi antara alat-alat pengajaran di kelas yang harus diatur adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan kelas.
b. Alat-alat peraga media pembelajaran.
c. Papan tulis, kapur tulis, dan lain-lain.
d. Papan presensi peserta didik.
e. Penata keindahan dan kebersihan kelas.
F. Pengaturan peserta didik.
Penempatan
peserta didik memerlukan pertimbangan pada aspek postur tubuh peserta didik, di mana
menempatkan peserta didik yang mempunyai tubuh tinggi atau rendah, di mana
menempatkan peserta didik yang memiliki kelainan penglihatan atau pendengaran,
jenis kelaminan peserta didik perlu juga dijadikan pertimbangan dalam
pengelompkan peserta didik. Peserta didik yang cerdas, yang bodoh, yang
pendiam, yang lincah, dan suka berbicara, suka membuat keributan, yang suka
mengganggu temannya, dan sebagainya. Sebaiknya dipisah agar kelompok tidak
dominasi oleh satu kelompok tertentu, agar persaingan dalam belajar berjalan
seimbang.
Pengelolaan Kelas yang Efektif
Menurut
Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Kelas
adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu,yang dilengkapi
oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.
2. Dalam
situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu pada waktu tertentu, tetapi bagi
semua anak atau kelompok.
3. Kelompok
mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku masing-masing
individu dalam kelompok itu. Kelompok mempengaruhi individu-individu dalam hal
bagaimana mereka memandang dirinya masing-masing dan bagaimana belajar.
4. Kelompok
kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota. Pengaruh yang jelek dapat
dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka di kelas di kala belajar.
5. Praktik
guru waktu belajar cendrung terpusat pada hubungan guru dan peserta didik.
Makin meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok, makin puas
anggota-anggota di dalam kelas.
6. Struktur
kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara
mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang
apatis, masa bodoh atau bermusuhan.Ditambahkannya lagi, bahwa organisasi kelas
tidak hanya berfungsi sebagai dasar terciptanya interaksi guru dan siswa,
tetapi juga menambah terciptannya efektivitas, yaitu interaksi yang bersifat
kelompok.
Dari hasil
riset telah disimpulkan beberapa variable masalah yang diperhatikan untuk
membuat iklim kelas yang sehat dan efektif, sebagai berikut:
a. Bila situasi kelas
memungkinkan anak-anak belajar secara maksimal, fungsi kelompok harus
diminimalkan.
Keharmonisan
hubungan guru dan peserta didik mempunyai efek terhadap pengelolaan kelas. Guru
yang apatis terhadap peserta didik membuat siswa menjauhinya. Peserta didik lebih
banyak menolak kehadiran guru. Rasa benci yang tertanam di dalam diri peserta
didik menyebabkan bahan pelajaran sukar diterima dengan baik. Kecendrungan
sikap peserta didik yang negative lebih dominan. Sifat kemunafikan ini
menciptakan jurang pemisahan antara guru dan peserta didik. Lain halnya dengan
guru yang selalu memperhatikan peserta didik, selalu terbuka, selalu tanggap
keluhan siswa, selalu mau mendengarkan saran dan kritikan dari peserta didik,
dan sebagainya, adalah guru yang disenangi oleh peserta didik. Peserta didik
rindu akan kehadirannya, siswa senang mendengarkan nasihatnya, peserta didik
merasa aman di sisinya, peserta didik senang belajar bersamanya, dan peserta
didik merasa bahwa dirinya adalah bagian dari diri guru tersebut.Itulah figure
seorang guru yang baik. Figur guru yang demikian biasanya akan kurang menemui
kesulitan dalam mengelola kelas.
Thomos
Gordon (1990) mengatakan bahwa huubungan guru dan peserta didik dikatakan
baik apabila hubungan itu memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Keterbukaan,
sehingga baik guru maupun siswa saling bersikap jujur dan terbuka diri satu
sama lain.
2. Tanggapan
bilamana seseorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lain.
3. Saling
Ketergantungan, antara satu dengan yang lain.
4. Kebebasan,
yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan mengembangkan keunikannya,
kreativitasnya, dan kepribadiannya.
5. Saling memenuhi
kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun yang tidak terpenuhi.
Bila
begitu pengelolaan kelas yang efektif, maka itu berarti tugas yang berat bagi
guru adalah berusaha menghilangkan atau memperkecil permasalahan-permasalahan
yang terkait dengan semua problem pengelolaan kelas, seperti kurangnya
kesatuan, tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, reaksi negative
terhadap anggota kelompok, moral rendah, kelas mentolerasi
kekeliruan-kekeliruan temannya, dan sebagainya.
Pengelolaan
kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran. Pengelolaan
kelas bertujuan menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar
siswa dalam lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam kelas.
Agar
dapat mengelola kelas secara efektif perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Kelas
adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu,yang dilengkapi
oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.
2. Dalam
situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu pada waktu tertentu, tetapi bagi
semua anak atau kelompok.
3. Kelompok
mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku masing-masing
individu dalam kelompok itu.
4. Kelompok
kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota.
5. Praktik guru
waktu belajar cendrung terpusat pada hubungan guru dan peserta didik.
6. Struktur
kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara
mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang
apatis, masa bodoh atau bermusuhan.
Demikian
Artikel Terbaru Tentang Cara Mudah Pengelolaan Kelas Yang Efektif Dan Efisien. Semoga
ada manfaatnya, terima kasih.
Jika
artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan
pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti
berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow akun www.dapodik.co.id ini.
Karena akan menyajikan berita terbaru dan terpopuler di dunia pendidikan.
Sangat bermanfaat.
BalasHapusterima kasih
Hapus