Faktor Penyebab Kenakalan Peserta Didik Sekolah Dasar Dan Cara Solusinya
DAPODIK.co.id - Faktor Penyebab Kenakalan Peserta Didik Sekolah Dasar Dan Cara Solusinya. Sahabat pembaca setia dapodik.co.id dimanapun anda berada, artikel kali ini kita akan membahas mengenai kenakalan-kenakalan di sekolah dasar dan penyebabnya. Menurut kita semua yang ada dalam benak kita tentunya banyak definisi atau pengertian dari kenakalan itu.
Kalau
menurut admin dapodik.co.id adalah kenakalan itu perilaku yang membuat orang
lain tidak nyaman dan merasa terganggu ketenangan orang lain yang melanggar
norma kehidupan bermasyarakat. Nah kalau sahabat pembaca setia dapodik.co.id
menurut kalian apa ?
Faktor Penyebab Kenakalan Peserta Didik Sekolah Dasar Dan Cara Solusinya
Faktor Penyebab Kenakalan Peserta
Didik Sekolah Dasar:
Kurangnya Kasih
Sayang Orang Tua.
Terkadang orang tua lebih banyak menghabiskan waktu untuk
bekerja sehingga anak tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya sehingga
anak mencari perhatian orang tua dengan perilaku-perilaku yang menurut anak
efektif untuk mendapatkan perhatian, yakni dengan perilaku negative.
Pergaulan Dengan Teman Yang Tidak Sebaya
Pergaulan dengan teman yang jauh lebih tua menyebabkan peserta
didik meniru perilaku orang tersebut, hal ini terjadi karena peserta didik
merupaka periode imitasi yang selalu meniru perilaku orang dewasa baik itu yang
baik maupun yang buruk.
Peran Dari Perkembangan Iptek Yang
Berdampak Negatif
Meskipun iptek merupakan hal yang sangat membantu dalam
perkembangan informasi akan tetapi tetap ada dampak negatif dari iptek
tersebut, khususnya dalam perkembangan internet yang semua orang bebas
memasukan apapun dalam internet tersebut.
Tidak Adanya Bimbingan Kepribadian Dari Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal dan kesatuan
kegiatan-kegiatan menyelenggarakan pembelajaangan anak akan berubah arran
dilakukan oleh para petugas khusus dengan cara-cara yang terencana dan teratur
menurut tatanan nilai dan norma yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan (Prof.Dr.H.Waini Rasyidin Med. Dkk,2010) sekolah merupakan lembaga yang dapat membentuk
kepribadian seorang peserta didik, maka dari itu sekolah merupakan lembaga yang
penting bagi kemajuan peradaban
Dasar-Dasar Agama Yang Kurang
Pondasi agama merupakan pondasi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia maka tidak aneh jika seseorang yang tidak memiliki pondasi
agama yang tidak kuat maka akan mudah terpengaruhi oleh hal-hal yang negatif.
Tidak Adanya Media Penyalur Bakat Dan Hobinya
Jika media penyalur bakat tidak ada maka kesenangan peserta
didik akan berubah arah terhadap hal lain, biasanya peserta didik akan berubah
ke arah negatif karena anak berfikir hal itu akan dapat memberikan kesenangan
pada diri sendiri.
Kebebasan Yang Berlebihan
Kebebasan yang diberikan orang tua terhadap anak
mengakibatkan seorang anak tidak ragu lagi melakukan apa yang diinginkan oleh
anak tersebut termasuk perilaku negatif.
Faktor tersebut didukung oleh karakteristik anak yang masih
polos dan belum paham benar tentang norma dan nilai dalam suatu masyarakat.Pada
anak usia 6-12 tahun dapat disebut umur sekolah, oleh karena itu, anak tidak
boleh gagal dalam sekolahya ia harus dapat memperoleh kepuasan karena ia telah
berhasil, dan rasa keberhasilan ini akan memperkuat perkembangan kepribadiannya.
Setiap sukses akan memberikan perasaan mampu pada dirinya,
mampu menyelesaikan tugas-tugas yang dijadikan modal untuk menyelesiakn
tugas-tugas lebih lanjut dan lebih berat.
Menurut Prof.Dr.H.Waini Rasyidin, Med. Dkk (2010:106) menyebutkan
bahwa Apabila pada usia ini terjadi kesalahan dalam mendidik, akan timbul
berbagai masalah perilaku seperti mengompol, berbohong, suka berkelahi, suka
mengganggu adik-adiknya, malas belajar, suka melancong, melamun, lari dari
rumah, tidak naik kelas, banyak merokok,,dsb.
Sebelum beranjak kepada periode sekolah tentunya seorang
anak melewati periode kanak-kanak yakni usia 1-5 tahun, pada periode ini anak
mempunyai sifat imitasi.Menurut Mulyani Sumantri (2008:2,45) menyebutkan bahwa
periode anak merupakan periode imitasi, yakni periode peniruan anak terhadap
lingkungan.
Anak usia 6-12 tahun akan mudah belajar berbagai kebiasaan
baik itu kebiasaan yang buruk maupun kebiasaan baik dari lingkungan anak yang
berupa lingkungan keluarga, lingkungan pertemanan maupun dari lingkungan
alamiah, dampak dari lingkungan ini terbawa anak sampai umur selanjutnya dan
menjadi sifat dasar bagi masa depan anak tersebut.
Kenakalan anak bisa berupa mengganggu teman sebaya lainnya,
mencuri kecil-kecilan, tidak patuh terhadap orang tua maupun guru, jarang
mengerjakan Pekerjaan Rumah,sering berbohong dan lain sebagainya.
Masa
periode anak yang tidak baik, masa anak merupakan pondasi awal bagi sifat dan
karakteristik seseorang, jika masa anaknya baik maka sifat pada seseorang akan
baik pula, akan tetapi jika masa anak rusak maka sifat anak itu pada masa depan
akan rusak pula terkecuali ada peristiwa-peristiwa dan orang lain yang dapat
merubah sifat dasar dari anak itu, akan tetapi hal itu sulit dilakukan karena
sifat tersebut sudah menjadi sifat dasar dari anak tersebut.
Ada
beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh orang yang ada disekeliling anak
maupun di sekolah oleh guru:
1. Berikan pemahaman kepada orang tua tentang
kasih sayang kepada anak
Tidak dapat
dipungkiri lagi bahwa kasih sayang merupakan hal yang sangat mendasar yang
dibutuhkan oleh seorang anak, perhatian dan kontrol orang tua sangat penting
didapatkan oleh anak karena dengan begitu anak akan merasa tercukupi dengan
kasih sayang dari orang tua, karena kenakalan yang dilakukan oleh anak adalah
mencari perhatian dari orang lain dengan berbagai cara
2. Berikan pemahaman kepada Anak tentang
perilakunya
Menurut Atif Abdul
Id (2008:28-29) menyatakan bahwa ada beberapa cara agar orang lain dapat
mendengarkan dan menuruti apa yang dibicarakan oleh kita:
· Jika
memenuhi kebutuhan mendasar orang lain akan penghargaan dan perhatian
maka akan mendapatkan cinta mereka.
· Berikan
penghargaan kepada orang tersebut
· Suara
yang paling indah adalah pujian dengan setuls hati, akan tetapi pujilah
orng itu sewajarnya karena yang berhak dipuji adalah Allah SWT.
3. Berikan Program Namimah kepada
Anak
Menurut Abdul Rahmat Namimah adalah program yang memberikan
suatu kesenangan kepada anak berupa kesenangan yang positif. Namimah menjauhkan
anak dari pergaulan yang negatif karena perhatian anak tertuju pada kesenangan
positifnya tersebut, kesenangan tersebut bisa berupa melukis, belajar musik,
olah raga dan masih banyak lagi.
Anak
adalah titipan Allah SWT untuk dijaga dan dirawat, maka sudah seharusnya anak
diberikan pendidikan sebaik mungkin agar masa depan agama dan Negara menjadi
lebih baik.
Jadi,
kesimpulan dari penjelasan diatas adalah kenakalan anak sekolah dasar itu sudah
relatif tetapi kebanyakan yang menyimpang dan melebihi batas nakalnya. Kita
sebagai orang tua mau di rumah ataupun guru di sekolah harus memberikan
pendidikan yang baik mau itu pendidikan agama dan sekolah, karena jika berhasil
kelak nanti kita pun sendiri akan bangga melihat anak didik kita berhasil dalam
menggapai kehidupan yang sebenarnnya.
Demikian
Artikel Terbaru Terkait Faktor Penyebab Kenakalan Peserta Didik Sekolah Dasar Dan Cara Solusinya. Semoga Artikel Ini Bisa Bermanfaat,
Sekian Dan Terima Kasih.
Jika
artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan
pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti
berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow
akun www.dapodik.co.id ini. Karena akan menyajikan berita terbaru dan
terpopuler di dunia pendidikan.
Posting Komentar untuk "Faktor Penyebab Kenakalan Peserta Didik Sekolah Dasar Dan Cara Solusinya"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.