Inilah Hubungan Antara Belajar Dan Penilaian
DAPODIK.co.id - Inilah Hubungan Antara Belajar Dan Penilaian. Melakuan Penilaian Autentik berarti bahwa proses belajar yang Autentik juga harus dilakukan dengan benar dan terarah secara efektif. Menurut Ormiston belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya.
Belajar
dan penilaian semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks
atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata
menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh
pembelajaran serta penilaian autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan
mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan
bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan
dan menampilkan sesuatu.penilaian autentik berarti terjadi juga
pembelajaran yang autentik pula.
Menurut
Ormiston belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang
diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah. Penilaian Autentik terdiri dari
berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan
peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti
kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang
memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga,
analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas
perolehan sikap, keteampilan, dan pengetahuan yang ada.
Dengan
demikian, penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara
terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu
yang berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui
penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan
kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna
bagi perkembangan pribadi mereka.
Inilah Hubungan Antara Belajar Dan
Penilaian
Dalam
pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan
pendekatan ilmiah , memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu
sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia
nyata yang luar sekolah.
Di
sini, guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang
terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki
parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas.
Penilaian autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi,
mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan
mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru. Sejalan
dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru
autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada
penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi
kriteria tertentu seperti disajikan berikut ini.
Mengetahui
bagaimana menilai kekuatan dan elemahan peserta didik serta desain pembelajaran. Mengetahui bagaimana cara membimbing
peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara
mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik
untuk melakukan akuisisi pengetahuan. Menjadi
pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan
pemahaman peserta didik. Menjadi
kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
Penilaian
autentik adalah komponen penting dari reformasi pendidikan sejak tahun 1990an.
Wiggins (1993) menegaskan bahwa metode penilaian tradisional untuk mengukur
prestasi, seperti tes pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, dan lain-lain telah
gagal mengetahui kinerja peserta didik yang sesungguhnya. Tes semacam ini telah
gagal memperoleh gambaran yang utuh mengenai sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di luar
sekolah atau masyarakat.
Penilaian
hasil belajar yang tradisional bahkan cenderung mereduksi makna kurikulum,
karena tidak menyentuh esensi nyata dari proses dan hasil belajar peserta
didik. Ketika penilaian tradisional cenderung mereduksi makna kurikulum, tidak
mampu menggambarkan kompetensi dasar, dan rendah daya prediksinya terhadap
derajat sikap, keterampilan, dan kemampuan berpikir yang diartikulasikan dalam
banyak mata pelajaran atau disiplin ilmu; ketika itu pula penilaian autentik
memperoleh traksi yang cukup kuat.
Memang
pendekatan apa pun yang dipakai dalam penilaian tetap tidak luput dari
kelemahan dan kelebihan. Namun demikian, sudah saatnya guru profesional pada
semua satuan pendidikan memandu gerakan memadukan potensi peserta didik,
sekolah, dan lingkungannya melalui penilaian proses dan hasil belajar yang
autentik.
Data
penilaian autentik digunakan untuk berbagai tujuan seperti menentukan kelayakan
akuntabilitas implementasi kurikulum dan pembelajaran di kelas tertentu.
Data penilaian autentik dapat dianalisis dengan metode kualitatif, kuanitatif,
maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dari penilaian otentif berupa narasi
atau deskripsi atas capaian hasil belajar peserta didik, misalnya, mengenai
keunggulan dan kelemahan, motivasi, keberanian berpendapat, dan sebagainya.
Analisis
kuantitatif dari data penilaian autentik menerapkan rubrik skor atau daftar cek
(checklist) untuk menilai tanggapan relatif peserta didik relatif terhadap
kriteria dalam kisaran terbatas dari empat atau lebih tingkat kemahiran
(misalnya: sangat mahir, mahir, sebagian mahir, dan tidak mahir). Rubrik
penilaian dapat berupa analitik atau holistik. Analisis holistik memberikan
skor keseluruhan kinerja peserta didik,
Demikian
Artikel Terbaru Tentang Inilah Hubungan Antara Belajar Dan Penilaian. Semoga
ada manfaatnya, terima kasih.
Jika
artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan
pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti
berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow akun www.dapodik.co.id ini.
Karena akan menyajikan berita terbaru dan terpopuler di dunia pendidikan.
Posting Komentar untuk "Inilah Hubungan Antara Belajar Dan Penilaian"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.