MODEL INSPIRATIF LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
DAPODIK.co.id - MODEL INSPIRATIF LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK). Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan yang terintegrasi di satuan pendidikan dalam rangka mengupayakan memfasilitasi perkembangan peserta didik. Kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan secara sistematis, logis, objektif, berkelanjutan dan terprogram yang dilakukan oleh Guru Bimbingan dan Konseling untuk mencapai tugas perkembangan kemandirian peserta didik yang optimal.
Sebagai kegiatan yang terintegrasi, pemberian layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan untuk mengembangkan potensi diri peserta didik dalam membentuk karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Kegiatan yang dilaksanakan dalam layanan Bimbingan dan Konseling mengacu kepada CL Bimbingan dan Konseling.
Rancangan kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling disusun oleh guru Bimbingan dan Konseling berdasarkan pada asesmen kebutuhan peserta didik dan dengan mengupayakan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas dan personil sekolah lainnya sehingga pelaksanaannya dapat terintegrasi dalam kurikulum yang berlaku di satuan pendidikan.
MODEL INSPIRATIF LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Layanan
Bimbingan dan Konseling di SMK bertujuan agar peserta didik mencapai tugas perkembangan yang terdapat pada CL Bimbingan dan Konseling. Secara khusus
layanan Bimbingan dan Konseling di SMK mengupayakan agar peserta didik dapat
memiliki keputusan karir apakah akan berwirausaha, bekerja, atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Pemberian layanan Bimbingan dan Konseling
selama masa sekolah diharapkan dapat memberikan gambaran kepada peserta didik mengenai bakat dan minat serta kemampuan potensi dirinya sehingga secara ajeg
dapat memilih keputusan karir yang sesuai dengan kondisi dirinya.
Pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling menggunakan paradigma perkembangan individu dan
menekankan pada upaya mengembangkan potensi-potensi positif individu. Semua peserta
didik/konseli berhak mendapatkan layanan Bimbingan dan Konseling agar potensinya
berkembang dan teraktualisasi secara positif. Paradigma perkembangan dalam
Bimbingan dan Konseling juga berorientasi pada pencegahan terjadinya hambatan dalam
mencapai tugas perkembangan (preventif) dan pengentasan hambatan pencapaian tugas
perkembangan (kuratif).
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK mengacu pada tugas perkembangan peserta didik SMK pada tahapan perkembangan remaja madya. Tugas perkembangan adalah serangkaian tugas yang harus diselesaikan peserta didik pada tahapan/fase perkembangan tertentu. Tugas perkembangan bersumber dari kematangan fisik, kematangan psikis, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta aspirasi individu. Keberhasilan peserta didik menyelesaikan tugas perkembangan pada tahapan perkembangan tertentu dapat membuat mereka memiliki perasaan sebagai individu yang kompeten, bahagia dan memiliki modal prasyarat bagi pencapaian tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya.
Sebaliknya, kegagalan peserta didik dalam menuntaskan
tugas perkembangan pada tahapan perkembangan tertentu dapat memunculkan rasa
tidak bahagia, potensi penolakan sosial dan kesulitan untuk mencapai tugas
perkembangan pada fase selanjutnya. Oleh karena itu, tugas perkembangan harus dipahami
oleh guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas perkembangan
merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling.
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta mencapai CL sesuai dengan fase perkembangannya yang mencakup bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier secara utuh dan optimal. Secara lebih rinci, tujuan layanan Bimbingan dan Konseling yaitu membantu peserta didik/konseli agar mampu:
1. Memahami
dan menerima diri dan lingkungannya;
2. Merencanakan
kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupannya di masa yang
akan datang;
3. Mengembangkan
potensinya seoptimal mungkin;
4. Menyesuaikan
diri dengan lingkungannya
5. Mengatasi
hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya; dan
6. Mengaktualiasikan
dirinya secara bertanggung jawab.
Dalam konteks layanan Bimbingan dan Konseling di SMK, Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik SMK dalam mencapai kesejahteraan psikologis (wellbeing), Profil Pelajar Pancasila, dan karakterisasi budaya kerja. Oleh karena itu, Bimbingan dan Konseling bagi peserta didik SMK ditekankan pada aspek kemandirian perilaku ekonomis dan kewirausahaan dan aspek wawasan dan kesiapan karier.
Berikut
Ini Adalah Paparan Serta Download MODEL INSPIRATIF LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK):
Link
Download MODEL INSPIRATIF LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK) - (Klik Disini).
Demikian
Artikel Terbaru Tentang MODEL INSPIRATIF LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (SMK). Semoga ada manfaatnya, terima kasih.
Jika
artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan
pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti
berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow
akun www.dapodik.co.id ini. Karena akan menyajikan berita terbaru dan
terpopuler di dunia pendidikan.
Posting Komentar untuk "MODEL INSPIRATIF LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.