Mari Mengenal Anak Kreatif dan Tahap Pengembangannya
DAPODIK.co.id - Mari Mengenal Anak Kreatif dan Tahap Pengembangannya. Sahabat pembaca setia dapodik.co.id dimanapun anda berada, anak Kreatif didefinisikan sebagai anak yang mampu memperdayakan pikirannya untuk menghasilkan gagasan baru, memecahkan masalah dan ide yang mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan. Ketika anak mengekspresikan pikirannya atau kegiatannya yang berdaya cipta, berinisiatif sendiri, dengan cara-cara yang original, maka kita dapat mengatakan bahwa mereka itu adalah anak yang kreatif. Sebelum lebih jauh pada pengembangan kreativitas anak usia dini, perlu dicermati secara mendalam apa itu anak kreatif.
Mari Mengenal Anak Kreatif
dan Tahap Pengembangannya
Individu
kreatif dengan sendirinya memiliki motivasi dalam dirinya atau motivasi
intrinsik yang kuat untuk menghasilkan ide atau karya dalam memuaskan diri
bukan karena tekanan dari luar. Motivasi dalam diri atau intrinsik tercipta
dengan sendirinya yang mendorong timbulnya kreativitas dan itu akan berlangsung
dalam kondisi-kondisi mental tertentu.
Anak
kreatif dapat dikenali melalui ciri-cirinya. Ciri-ciri tindakan anak kreatif
adalah sebagai berikut : (1) Anak kreatif belajar dengan cara-cara yang
kreatif, (2) Anak kreatif memiliki rentang perhatian yang panjang terhadap hal
yang membutuhkan usaha kreatif, (3) Anak kreatif memiliki kemampuan
mengorganisasikan yang menakjubkan, (4) Anak kreatif dapat kembali kepada
sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat dari cara yang berbeda, (5) Anak
kreatif belajar banyak melalui fantasi, dan memecahkan permasalahan dengan
menggunakan pengalamannya, (6) Anak kreatif menikmati permainan dengan
kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang alami.
Dengan
salah satu contoh aplikatif yakni penggunaan peraga cerita bergambar, keenam
ciri tersebut dapat dijelaskan berikut ini:
1. Anak Kreatif Belajar
Dengan Cara-Cara Yang Kreatif
Dalam proses pembelajaran seharusnya memberikan kesempatan pada anak untuk
bereksperimen dan bereksplorasi sehingga anak memperoleh pengalaman yang
berkesan dan menjadikan apa yang dipelajari anak lebih lama diingat. Melalui
eksperimen, eksplorasi, manipulasi dan permainanmereka sering mengajukan
pertanyaan, membuat tebakan, dan kemudian mereka menemukan, kadangkala cepat
danemosional, sementara pada saat yang lain secara diam-diam saja.
Dengan metode cerita bergambar misalnya, kreativitas dapat dikembangkan
karena anak akan sering mengajukan pertanyaan, membuat tebakan sesuai dengan
ciri anak kreatif di atas.
Anak kreatif memiliki rentang perhatian yang panjang terhadap hal yang
membutuhkan usaha kreatif. Anak kreatif memiliki rentang perhatian 15 menit
lebih lama bahkan lebih dalam hal mengeksplorasi, bereskperimen, memanipulasi
dan memainkan alat permainanya. Hal ini menunjukan anak yang kreatif tidak
mudah bosan seperti halnya anak yang kurang kreatif. Melalui bercerita guru
dapat mengidentifikasi anak yang kreatif maupun tidak kreatif yakni dilihat
dari rentang perhatiannya dalam mendengarkan cerita. Kegiatan cerita bergambar
dapat meningkatkan rentang perhatian anak karena gambar yang menarik membuat
anak lebih fokus perhatiannya.
2. Anak Kreatif Memiliki
Kemampuan Mengorganisasikan Yang Menakjubkan
Anak kreatif adalah anak yang pikirannya berdaya dengan demikian anak kreatif
sering merasa lebih dari pada anak yang lain. Bentuk kelebihan anak kreatif
ditunjukan dengan peran mereka dalam kelompok bermain. Anak kreatif muncul
sebagai pemimpin bagi kelompoknya karena itu anak kreatifpada umumnya mampu
mengorganisasikan teman-temannya secara menabjukan. Jika anak mampu
mengorganisasikan teman-temannya maka anak akan memiliki kepercayan diri yang
luar biasa.
Melalui Alat
Permainan Edukatif (APE) anak belajar mengaitkan ide dan gagasan sebagai bekal
untuk melatih kepercayaan diri anak karena jika anak berhasil mengaitkan ide
atau gagasan maka lahitlah karya-karya yang original sehingga kepercayaan diri
anak akan muncul dan secara tidak langsung anak termotivasi untuk
mengekspresikannya didepan teman-temannya.
3. Dapat Kembali
Pada Sesuatu Yang Sudah Dikenalnya Dan Melihat Dari Cara Yang Berbeda
Anak kreatif merupakan anak yang suka belajar untuk memperoleh pengalaman. Anak
tidak lekas bosan untuk mendapatkan pengalaman yang sama berkali-kali. Jika
pengalaman pertama diperoleh mereka akan mencoba dengan cara lain sehingga
diperoleh pengalaman baru. Melalui cerita bergambar anak dapat menceritakan
kembali cerita yang disampaikan, dengan demikian anak telah mampu menghasilkan
sesuatu yang baru dan original sesuai kemampuannya.
4. Belajar Banyak
Melalui Fantasi, Dan Memecahkan Masalah Dengan Pengalamannya
Anak kreatif akan selalu haus dengan pengalaman baru. Pengalaman yang berkesan
akan diperoleh secara langsung melalui eksperimen yang dilakukan. Anak harus
diberikan banyak bekal pengalamannya melalui eksperimennya sendiri baik melalui
kesenian, musik, drama kreatif atau cerita, maupun menggunakan bahasa yang
mengekspresikan kelucuan, suasana atau atmosfir persoalan yang bebas dan dapat
diterima oleh anak. Cerita bergambar dapat mengasah imajinasi dan fantasi anak,
fantasi tersebut dapat diasah melalui alur cerita dan gambar yang ditampilkan.
Misalnya apabila guru bercerita dengan setting lapangan, rumah sakit, anak-anak
akan mempunyai persepsi dalam fantasinya masing-masing. Denganfantasi tersebut,
maka akan lebih meningkatkan kreativitas anak.
5. Menikmati Permainan
Dengan Kata-Kata Dan Tempat Sebagai Pencerita Yang Alami
Anak kreatif suka bercerita, bahkan kadang-kadang bercerita tidak
habis-habisnya sehingga sering dicap sebagai anak cerewet. Pada hal melalui
aktivitasnya itu anak akan mengembangkan lebih lanjut fantasi-fantasinya,
khayalan-khayalan imajinatifnya sehingga akan memperkuat kekreatifan anak.
Melalui cerita bergambar anak akan sering mendapatkan kosakata baru, dengan
kosakata yang diperolehnya tersebut akan dapat menjadi bekal anak sebagai
pencerita yang alami.
Anak kreatif memiliki kuriositas yang tinggi. Untuk memenuhi rasa
koriusitasnya diperlukan bekal pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak
dibandingkan anak yang kurang kreatif. Pengetahuan dan pengalaman itu akan
lebih bermakna dan akan bertahan lama jika dapat diperoleh secara langsung.
Untuk itu diperlukan berbagai macam kegiatan eksperimen dan eksplorasi
yang dapat dilakukan anak. Guru, orang tua dan orang-orang yang dekat dengan
anak perlu memahami bagaimana memfasilitasi anak agar kreativitas itu muncul
sebagai kekuatan real yang sangat diperlukan bagi kehidupannya kelak.
Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini
Bakat kreatif akan tumbuh dan berkembang jika didukung dengan fasilitas dan
kesempatan yang memungkinkan. Orang tua dan guru harus menyadari keragaman
bakat dan kreativitas anak. Cara mendidik dan mengasuh anak harus disesuaikan
dengan pribadi dan kecepatan masing-masing anak. Pengembangan bakat dan
kreativitas anak dapat diuraikan dengan pendekatan 4P (Pribadi, Press, Proses,
dan Produk).
1. Pribadi
Kreativitas merupakan keunikan individu (berbeda denganindividu lain)
dalam berinteraksi dengan lingkungan. Masing-masing anak mempunyai bakat dan
kecepatan serta kreativitasyang berbeda, oleh sebab itu orang tua dan guru TK
dapat menghargai keunikan pribadi masing-masing. Orang tua, guru, dan
orang–orang yang dekat dengan anak hendaknya jangan memaksa anak untuk melakukan
hal yang sama. Demikian juga hendaknya jangan memaksa anak untuk menghasilkan
produk yang sama, atau bahkan memaksakan agar anak mempunyai minat yang sama.
Agar bakat dan kreativitas anak dapat tumbuh dan berkembang orang tua, guru,
dan orang-orang terdekat dengan anak membantu anak untuk menemukan bakat dan
kreativitasnya.
2. Press atau
Pendorong
Kreativitas dapat diwujudkan jika didukung oleh lingkungan dan kemauan dari
dalam dirinya yang kuat. Terdapat dua faktor pendukung kemauan seseorang, antara
lain:
- Kemauan dari dalam (motivasi intrinsik);
tumbuh karena adanya kesadaran diri untuk membangun pengetahuan dan
pengalaman tanpa adanya paksaan. Motivasi intrinsik menjadi pendorong
utama bagi pengembangan kreativitas anak.
- Motivasi ekstrinsik; motivasi yang tumbuh
dari berbagai sumber seperti penghargaan atas kreasi yang dihasilkan anak,
pujian, dan insetif atas keberhasilan anak.
3. Proses
Kreativitas
tidak dapat di wujudkan secara instan. Pemunculan kreativitas diperlukan proses
melalui pemberian kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Yang penting
dalam memunculkan kegiatan kreatif adalah pemberian kebebasan kepada anak untuk
melakukan berbagai kegiatan eksperimen dalam rangka mewujudkan atau melakukan
berbagaikegiatan dalam rangka mewujudkan atau mengekspresikan dirinya secara
kreatif.
4. Produk
Produk kreatif dihasilkan oleh kondisi pribadi dan kondisi lingkungan yang
mendukung atau kondusif. Mengingat kondisi pribadi dan kondisi lingkungan erat
kaitannya dengan proses kreatif, maka lingkungan memberikan dorongan dan
kesempatan kepada anak untuk terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan
sehingga mampu menggugah minat anak untuk meningkatkan kreativitas anak.
Demikian
Artikel Terbaru Tentang Mari Mengenal Anak Kreatif dan Tahap Pengembangannya. Semoga
ada manfaatnya, terima kasih.
Jika
artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan
pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti
berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow
akun www.dapodik.co.id ini. Karena akan menyajikan berita terbaru dan
terpopuler di dunia pendidikan.
Posting Komentar untuk "Mari Mengenal Anak Kreatif dan Tahap Pengembangannya"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.