Panduan Pembelajaran & Penilaian Proyek Kolaborasi Antarmata Pelajaran Rumpun IPA & IPS SMA
DAPODIK.co.id - Panduan Pembelajaran & Penilaian Proyek Kolaborasi Antarmata Pelajaran Rumpun IPA & IPS SMA. Filosofi pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara (2009: 21) tentang Guru Among yakni pendidik harus mampu mengembangkan, membimbing, mengelola, dan mengarahkan dengan melihat kodrat diri anak yang selalu berhubungan dengan kodrat zaman. Keterampilan abad 21 sangat diperlukan agar mampu bertahan dan unggul dari pengaruh luar yang negatif, juga mampu menyaring hal positif untuk diadaptasi dalam kehidupannya (Simarmata, dkk., 2020).
Kebutuhan
anak dalam mengetahui, menghayati, dan melaksanakan hasil pembelajaran yang
bermakna terkadang menghadapi kendala, yakni tiap mata pelajaran memiliki target dan tujuan pembelajaran tersendiri. Begitu pula tidak menutup kemungkinan ada keingintahuan yang muncul dari anak yang tidak
terwadahi dalam jurusan peminatannya ketika ia memasuki pendidikan SMA. Dalam situasi seperti ini dibutuhkan pembelajaran inovatif yang membawa pada arah positif
dengan mengedepankan profesional yang menjunjung nilai sosial yang tinggi dan
pemecahan masalah melalui sains. Hal ini juga merupakan upaya untuk mewujudkan karakter
dalam profil pelajar Pancasila, yaitu (1) Beriman, bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia; (2) Berkebinekaan global; (3) Gotong royong; (4)
Mandiri; (5) Bernalar kritis; dan (6) Kreatif.
Salah
satu inovasi pembelajaran adalah dengan melakukan proyek kolaborasi pada rumpun IPA dan IPS dimana guru dapat bekerjasama dengan guru mata pelajaran
lainnya untuk mengukur kompetensi tertentu yang dianggap inti (core)
pembelajaran sehingga tercipta satu tagihan untuk melatih berbagai kecakapan (one
assignmet for various skills) yakni memecahkan permasalahan sosial melalui
sains, atau memanfaatkan sains untuk kepentingan masyarakat (sosial).
Kolaborasi ini memberikan pengalaman pembelajaran antarrumpun IPA dan IPS
dimana peserta didik merasakan manfaat dari mempelajari mata pelajaran di luar
rumpun yang diampunya untuk mendapatkan keterampilan kecakapan hidup yakni
melatih kemampuan lintas batas ruang lingkup disiplin ilmu (transversal skills).
Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, buku ini disusun untuk membahas bagaimana pembelajaran dan penilaian proyek kolaborasi antarmata pelajaran pada rumpun
IPA dan IPS. Pada praktiknya, kolaborasi ini memerlukan komunikasi antarpeserta
didik, guru mata pelajaran IPA dan IPS, serta kebijakan sekolah dalam mendukung
keterlaksanaan pembelajaran kolaborasi.
Panduan Pembelajaran
& Penilaian Proyek Kolaborasi Antarmata Pelajaran Rumpun IPA & IPS
Tujuan
buku pembelajaran dan penilaian proyek kolaborasi antarmata pelajaran pada rumpun IPA dan IPS bertujuan sebagai berikut:
1. Menginspirasi dan menstimulasi
dalam pelaksanaan pembelajaran dan penilaian proyek kolaborasi antarmata pelajaran pada rumpun IPA dan IPS;
2. Memenuhi keingintahuan
peserta didik untuk mendalami manfaat mata pelajaran dalam memecahkan permasalahan sosial melalui sains, atau memanfaatkan sains untuk kepentingan masyarakat (sosial);
3. Mewadahi dan menambah
wawasan bagi peserta didik atas konsep keilmuan yang tidak menjadi jurusan/peminatan mereka;
4. Meningkatkan kompetensi
guru dalam mengelola pembelajaran secara kolaboratif.
Ruang
Lingkup adapun ruang lingkup pembahasan dalam buku pembelajaran dan penilaian
proyek kolaborasi antarmata pelajaran pada Rumpun IPA dan IPS adalah:
1. Konsep pembelajaran berbasis proyek kolaborasi
antarmata pelajaran pada rumpun IPA dan IPS.
2. Implementasi pembelajaran
berbasis proyek kolaborasi antarmata pelajaran pada rumpun IPA dan IPS.
3. Penilaian berbasis proyek
kolaborasi antarmata pelajaran pada rumpun IPA dan IPS.
Konsep
Pembelajaran Berbasis Proyek Kolaborasi, Pembelajaran berbasis proyek (project
based learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan
sebagai inti pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek dirancang secara
sistematik untuk merangsang dan melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran agar kreatif, inovatif, dan mampu bekerjasama, di akhir pembelajaran
peserta didik dapat menghasilkan karya maupun produk sebagai pelaporan hasil
proyek.
Grant (2002) mendefinisikan project based learning atau pembelajaran berbasis proyek sebagai model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Peserta didik
secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis
riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.
Global SchoolNet (2000) dalam Nurohman melaporkan hasil penelitian the AutoDesk Foundation tentang karakteristik project based learning. Hasil penelitian
tersebut menyebutkan bahwa project based learning adalah pendekatan pembelajaran yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Peserta didik membuat
keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
2. Adanya permasalahan atau
tantangan yang diajukan kepada peserta didik,
3. Peserta didik mendesain
proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan,
4. Peserta didik secara
kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan,
5. Proses evaluasi dijalankan
secara berkelanjutan,
6. Peserta didik secara
berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan,
7. Produk akhir aktivitas
belajar akan dievaluasi secara kualitatif,
8. Situasi pembelajaran sangat
toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Pembelajaran berbasis proyek memiliki langkah-langkah yang mendorong aktivitas peserta didik secara sistematis dari awal persiapan berupa
pertanyaan, hingga mengevaluasi proyek yang dihasilkan.
Buku
ini dibuat untuk membahas pembelajaran dan penilaian proyek kolaborasi antarmata pelajaran di SMA khususnya pada rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada praktiknya, kolaborasi ini memerlukan
komunikasi antar guru mata pelajaran, peserta didik, dan kebijakan sekolah
untuk mendukung keterlaksanaan pembelajaran kolaborasi. Hal ini sangat
menguntungkan bagi peserta didik baik dari segi waktu, pemahaman konsep, maupun
menghubungkan materi antarmata pelajaran. Bagi guru, hal ini dapat menambah
wawasan untuk saling mengaitkan materi dengan mata pelajaran yang lain.
Keuntungan model pembelajaran kolaborasi adalah menumbuhkan kreativitas dan
inovasi baik bagi guru mata pelajaran maupun siswa.
Selengkapnya,
Paparam Serta Download Panduan Pembelajaran & Penilaian Proyek Kolaborasi Antarmata
Pelajaran Rumpun IPA & IPS SMA:
Link
Download Panduan Pembelajaran & Penilaian Proyek Kolaborasi Antarmata
Pelajaran Rumpun IPA & IPS SMA, Klik Disini.
Demikian
Artikel Terbaru Tentang, Panduan Pembelajaran & Penilaian Proyek Kolaborasi
Antarmata Pelajaran Rumpun IPA & IPS SMA. Semoga Ada Manfaatnya Dan Silakan
Bagikan Artikel Ini Ke Sosial Media Kalian Dengan Menekan Tombol Share Di
Bawah.
Jika
artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan
pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti
berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow akun
www.dapodik.co.id ini. Karena akan menyajikan berita terbaru dan terpopuler di
dunia pendidikan, terima kasih.
Posting Komentar untuk "Panduan Pembelajaran & Penilaian Proyek Kolaborasi Antarmata Pelajaran Rumpun IPA & IPS SMA"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.