Catat, Kurikulum Merdeka Sebagai Pilihan Mandiri Satuan Pendidikan di Tahun Ajaran 2023/2024
DAPODIK.co.id - Catat, Kurikulum Merdeka Sebagai Pilihan Mandiri Satuan Pendidikan di Tahun Ajaran 2023/2024. Seperti dilansir dari webinar bertajuk ‘Kurikulum Merdeka Sebagai Pilihan Mandiri Satuan Pendidikan’ yang dilaksanakan pada Rabu, 29 Maret 2023, Menyambut tahun ajaran 2023/2024 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja membuka pendaftaran untuk implementasi Kurikulum Merdeka tahun 2023. Sehingga ini menjadi ajang bagi para kepala sekolah dan para guru untuk meng-update pengetahuan mengenai implementasi Kurikulum Merdeka. “Implementasi Kurikulum Merdeka merupakan terobosan merdeka belajar sebagai salah satu program lintas unit utama di Kemendikbudristek. Kurikulum Merdeka juga menghadirkan pembelajaran yang beragam dan berfokus kepada konten-konten yang esensial, agar peserta didik kita memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi mereka,” kata Dr. Muhammad Hasbi Direktur Sekolah Dasar saat membuka kegiatan webinar bertajuk ‘Kurikulum Merdeka Sebagai Pilihan Mandiri Satuan Pendidikan’ yang dilaksanakan pada Rabu, 29 Maret 2023.
Muhammad Hasbi menyampaikan, implementasi Kurikulum Merdeka yang dibuka saat ini bertujuan untuk satuan pendidikan agar dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara mandiri. Ada tiga opsi atau pilihan yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Pertama mandiri belajar, kedua mandiri berubah dan yang ketiga mandiri berbagi. “Tiga opsi tersebut bisa dipilih langsung oleh satuan pendidikan disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan satuan pendidikan dan bukan karena adanya paksaan dari pihak tertentu,” kata Muhammad Hasbi. Oleh sebab itu Muhammad Hasbi berharap kepada seluruh satuan pendidikan agar lebih memahami terhadap kondisi riil satuan pendidikannya masing-masing agar bisa disesuaikan dengan pilihan implementasi Kurikulum Merdeka. “Terutama saya himbau kepada ibu bapak guru dan kepala sekolah untuk mengenali kondisi sekolahnya agar bisa disesuaikan dengan kategori Kurikulum Merdeka. Sehingga tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dapat kita capai,” tandasnya.
Sementara
itu Drs. Zulfikri Anas M.Ed., Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Kemendikbudristek mengungkapkan jika saat ini terdapat 258,000 satuan
pendidikan yang sangat antusias mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Lebih
dari 154,000 satuan pendidikan telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
melalui Jalur Mandiri dan melalui Program Sekolah Penggerak dan SMK Pusat
Keunggulan hingga Tahun Ajaran 2022/2023. Dan lebih dari 104,000 Satuan
pendidikan antusias untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Tahun Ajaran
2023/2024. “Implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan secara bertahap untuk
meminimalkan disrupsi, mengumpulkan umpan balik guna memperbaiki kebijakan, dan
memberi waktu bagi pendidik untuk belajar melakukan perbaikan pembelajaran,”
ujarnya.
Kurikulum Merdeka Sebagai Pilihan Mandiri Satuan Pendidikan di Tahun Ajaran 2023/2024
Pada tahun ajaran 2023/2024, satuan pendidikan dapat memilih opsi untuk mengimplementasikan struktur Kurikulum Merdeka. Diantaranya mandiri belajar yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen. Lalu kemudian mandiri berubah yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen. “Ketiga adalah mandiri berbagi dimana satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan menerapkan prinsip- prinsip Kurikulum Merdeka. Melaksanakan pembelajaran dan asesmen, serta berkomitmen untuk membagikan praktik-praktik baik yang telah diimplementasikan kepada satuan pendidikan lain,” ujarnya menjelaskan. Ia melanjutkan Kemendikbudristek memberikan enam dukungan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan diharapkan dapat digunakan sebaik-baiknya. “Enam dukungan tersebut antara lain platform merdeka mengajar (PMM), Seri webinar dari pusat dan daerah, pusat layanan bantuan (Helpdesk), Menghadirkan narasumber berbagi praktik baik rekomendasi dari pusat, menjalin kolaborasi dengan Mitra Pembangunan, dan komunitas belajar” tandasnya.
Dalam
kesempatan yang sama, Andi Sulistiyono, S.Kom., Pelatih Ahli Teknologi
BLPT Pusdatin Kemendikbudristek memaparkan langkah pendaftaran Kurikulum
Merdeka di Platform Merdeka Mengajar. Pertama, satuan pendidikan harus masuk ke
halaman utama PMM dan klik bagian pengumuman dan Jadwal terkini. Lalu
selanjutnya klik daftar lalu klik mulai pendaftaran. “Jika bapak ibu belum
masuk ke PMM, tombol pengumuman akan tertulis ‘Refleksi/Daftar’, klik tombol
tersebut. Maka bapak ibu akan diarahkan untuk masuk ke PMM dengan Akun
belajar.id,” paparnya menjelaskan. Andi juga mengingatkan saat melakukan
pendaftaran pastikan data diri dan data satuan pendidikan sudah sesuai. Setelah
itu lalu klik daftarkan sekarang. Kemudian pelajari kurikulum merdeka dengan
menonton 2 video mengenai Kurikulum Merdeka dan klik Pelajari.“Setelah menonton
video, pilih opsi awal sesuai kesiapan satuan pendidikan bpak dan ibu dan
pilihan awal bukan merupakan final,” ujar Andi. Ia melanjutkan, khusus satuan
pendidikan swasta saat melakukan pendaftaran, ada tahapan wajib untuk
mengunggah surat pernyataan yang berisi bahwa yayasan mengizinkan sekolah
mendaftar Kurikulum Merdeka. Selain itu khusus satuan pendidikan swasta setelah
menonton video, klik pilih, kemudian unggah surat pernyataan surat izin dari
yayasan dalam bentuk PDF. Untuk contoh format surat bisa diunduh di PMM. “Setelah
itu klik pilih pada bagian pilih opsi implementasi Kurikulum Merdeka, bapak ibu
akan diarahkan mengisi kuesioner untuk mendapatkan rekomendasi kategori yang
sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing,” kata Andi. Selanjutnya satuan
pendidikan juga bisa klik rincian hasil kuisioner untuk melihat secara detail
hasilnya. Setelah memilih kemudian klik pilih dan selesaikan pendaftaran. Satuan
pendidikan bisa memilih
opsi implementasi Kurikulum Merdeka yang berbeda dengan hasil kuesioner. Dan
bisa mengubah opsi implementasi Kurikulum Merdeka maksimal 3 kali hingga
pendaftaran ditutup. “Setelah berhasil, bapak ibu akan
mendapatkan rekap pendaftaran. Untuk melihatnya tinggal klik lihat rekap
pendaftaran. Pada Rekap Pendaftaran tersebut terdapat status pendaftaran
sekolah dan tahun pendaftaran,” imbuhnya.
Dalam
webinar tersebut juga turut menghadirkan Herta Sianturi S.Pd., Kepala SDN
173136 Lumban Baringin, Kabupaten Tapanuli Utara. Ia bercerita sekolahnya sudah
memberikan pilihan implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri. Herta
mengatakan pertama kali dirinya mengenal Kurikulum Mereka dari platform
dashboard SIMPKB. “Waktu itu belum ada PMM jadi saya mendalami dan mempelajari
Kurikulum Merdeka di SIMPKB. Ada banyak petunjuk-petunjuk bagaimana cara
kita memberikan pembelajaran terutama di masa Covid-19. Salah satu yang saya
pelajari dan saya dalami pada waktu itu terkait dengan pendidikan dimasa
Covid-19, pendidikan inklusif hingga implementasi Kurikulum Merdeka,”
kata Herta saat membagikan praktik baiknya. Ia juga bercerita ada 3 langkah
yang ia ikuti saat mendaftar implementasi Kurikulum Merdeka melalui
SIMPKB. Pertama mengikuti video pembelajaran implementasi kurikulum
merdeka, langkah kedua pendaftaran implementasi kurikulum merdeka, ketiga
refleksi kesiapan IKM. Karena saat ini sudah bisa melakukan pendaftaran
implementasi kurikulum merdeka melalui PMM Herta menghimbau pada satuan
pendidikan yang lainnya agar bisa sama-sama ikut mengimplementasikan kurikulum
merdeka sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. “Untuk pendaftaran
Kurikulum Merdeka tahun ajaran 2023/2024 dapat dilakukan hingga 31 Maret 2023.
Bagi Satuan pendidikan yang sudah terdaftar Kurikulum Merdeka di tahun 2022
diharapkan dapat melakukan refleksi sebagai bahan umpan balik bagi
Kemendikbudristek. Hasil asesmen refleksi dapat digunakan untuk memilih opsi
Kurikulum Merdeka yang sama maupun meningkatkan implementasi Kurikulum Merdeka
pada Tahun Ajaran 2023/2024,” pungkasnya.
Tata
cara melakukan refleksi dapat dilihat pada laman http://bit.ly/LangkahPendaftaranKM pada
bagian tab 'Refleksi' atau ikuti langkah-langkah di bawah ini:
1.
Pastikan Anda telah masuk menggunakan
Akun belajar.id Kepala Sekolah ataupun PLT Kepala Sekolah.
2.
Akses halaman refleksi di tautan ini: https://guru.kemdikbud.go.id/pendaftaran-ikm.
3.
Tekan tombol Mulai, pastikan data diri
dan satuan pendidikan sudah sesuai.
4.
Lakukan refleksi dengan mengisi asesmen
mandiri sesuai kondisi satuan pendidikan Anda
Jika
Bapak atau Ibu memiliki kendala dalam proses refleksi, silahkan hubungi pusat
bantuan dengan klik tautan berikut: bit.ly/KendalaPendaftaranKM.
Demikian
Artikel Terbaru Terkait Kurikulum
Merdeka Sebagai Pilihan Mandiri Satuan Pendidikan di Tahun Ajaran 2023/2024,
Semoga Ada Manfaatnya.
Jika
artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan
pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti
berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow
akun www.dapodik.co.id ini. Karena akan menyajikan berita terbaru dan
terpopuler di dunia pendidikan, terima kasih.
Posting Komentar untuk "Catat, Kurikulum Merdeka Sebagai Pilihan Mandiri Satuan Pendidikan di Tahun Ajaran 2023/2024"
Gambar ataupun video yang ada di situs ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut.